Penulis : HENDRI LASMYASTUTI,S.Pd (GURU SMK N 1 KEMUSU )
Kurikulum merdeka yang diterapkan pada Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia adalah salah satu bagian bagaimana menjawab tantangan budaya yang berkembang akhir-akhir ini. Untuk menjawab tantangan global terutama komponen yang berkaitan erat dengan kebhinnekaan global dimana bertujuan untuk membangun karakter pelajar Indonesia melalui kegiatan P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini sesuai dengan harapan bahwa pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,berkarakter dan berperilaku sesuai nilai – nilai Pancasila.
Menjadi sebuah pertanyaan besar, apakah perlu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila digiatkan? Jelas sangat perlu, karena hal ini selaras dengan Pendidikan Ki Hajar Dewantara yakni “ Perlulah anak-anak ( Taman Siswa ) kita dekatkan hidupnya kepada perihidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat mengalaminya sendiri dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya”. Selain itu juga memperhatikan adanya faktor internal yang berkaitan erat dengan jati diri, ideologi dan cita-cita bangsa Indonesia. Serta faktor eksternal yang berpa konteks kehidupan serta tantangan bangsa Indonesia di abad ke -21 yang menghadapi masa revolusi Indonesia 4.0 bahkan sudah memasuki masa revolusi Industri 5.0. Hal ini membutuhkan sikap dan tekad serta jiwa pelajar Pancasila yang berkarakter unggul serta cepat dalam menghadapi perubahan zaman.
Sesuai dengan dimensi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berkebhinnekaan global. Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus sebagai warga dunia. Selaras dengan penguatan jati diri bangsa yang berkebhinnekaan global, maka SMK N 1 Kemusu sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, turut berperan serta bagaimana mensukseskan Program P5 ini ke para pelajar, dengan mengambil tema kearifan lokal. SMK N 1 Kemusu mengambil tema ini sebagai wujud kecintaan akan budaya daerah lokal setempat. Karena kearifan lokal ini masih tumbuh subur pada kegiatan masyarakat daerah sekitar SMK N 1 Kemusu yang melakukan sedekah desa atau Sedekah Bumi. Tema kearifan lokal dengan topik sedekah desa ini merupakan wujud dan usaha SMK N 1 Kemusu, dalam melestarikan dan nguri-uri budaya daerah atau adat yang turun – temurun dari jaman nenek moyang dari berbagai tantangan dan gempuran budaya luar yang luar biasa ini maka diharapkan para pelajar tidak hilang rasa memiliki budaya daerah sendiri yang unik dibandingkan budaya-budaya bangsa lain.
Dari berbagai pertimbangan diatas dan juga beberapa masukan tentang kearifan lokal ini, maka pelajar diharapkan mengetahui secara umum apa itu kearifan lokal dengan topik sedekah desa. Adapun pengertian kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.
SMK N 1 Kemusu dengan Waka Kurikulumnya ibu Dhian Kristiana,S.Pd.Si serta koordinator P5 ibu Hendri Lasmyastuti,S.Pd; bapak Muhammad Irvan,S.Pd; ibu Tanti Hartati,SE yang ditugaskan untuk merancang kegiatan P5 yang bertema kearifan lokal dengan topik Sedekah Desa. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari baik dilakukan di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Kegiatan P5 ini dimulai hari Kamis tanggal 10 Agustus 2023 sampai hari Rabu tanggal 16 Agustus 2023. Adapun urutan kegiatannya adalah sebagai berikut :
- Hari pertama Kamis, 10 Agustus 2023 para siswa diarahkan untuk memahami materi secara umum tentang kearifan lokal dan materi khusus tentang sedekah desa yang dipandu guru pengampu jam 1 sampai jam ke-10.
- Hari kedua Jum’at 11 Agustus 2023 para siswa diarahkan untuk mengikuti kegiatan ‘Belajar bersama Guru Tamu’. Kegiatan ini diawali dengan sambutan Kepala Sekolah SMK N 1 Kemusu yakni bapak Anggara Budi Laksana,S.Kel. setelah sambutan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang berkaitan dengan semua hal tentang kearifan lokal. Pemateri didatangkan dari tokoh daerah sekitar SMK N 1 Kemusu yakni bapak Mukmin,HS selaku narasumber budaya daerah terutama topik Sedekah Desa atau Bersih Bumi. Dari pemaparan narasumber dijelaskan tentang budaya yang berasal dari Bahasa sansekerta yakni Budhayah yang artinya budi atau akal sehat. Pada kesempatan ini para siswa ketika ditanya oleh narasumber ternyata hampir 100% asal-usul para siswa masih menjalankan sedekah desa. Selain itu juga dijelaskan tradisi dan adat desa Kemusu dan sekitarnya. Pemateri memberikan contoh tradisi sedekah desa yang ada di Selo Kabupaten Boyolali yang mengadakan Tradisi unik yakni kirab 1000 tumpeng. Berkaca dari hal tersebut maka kewajiban manusia terutama para siswa SMK N 1 Kemusu untuk melestarikan keutuhan atau keindahan bumi. Dijelaskan Bumi berarti Lemah, Siti, Bantolo dalam Bahasa Jawa. Adapun isi dari Sedekah Desa adalah bentuk rasa syukur masyarakat petani diparingi atau diberi panen yang melimpah. Narasumber memaparkan tujuan dari sedekah desa/sedekah bumi antara lain :
- Merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Merupakan alat atau sarana silaturahmi antar masyarakat
- Memupuk rasa tali persaudaraan
- Gotong royong saling memahami sehingga persatuan menjadi kokoh.
Narasumber juga menjelaskan bahwa tradisi sedekah desa jangan dicampuradukkan dengan ajaran agama apalagi klenik tertentu. Pada kegiatan ini diajarkan tentang Kearifan lokal dimana Arif berarti Wicaksono, Bijaksana. Bapak Mukmin HS ini mengajarkan yel-yel tentang sedekah desa yakni “ Jipak e Jipak e , Jipak e jipak e O Ho o,O h o o, Yaa ! dan juga slogan : PUNCARANE BANGSA AWIT SAKING LUHURING BUDAYA.
Hal-hal baru tersebut jelas membuka wacana baru bagi para siswa SMK N 1 Kemusu dalam mengenal,memahami apa itu sedekah desa. Apalagi siswa-siswa SMK N 1 Kemusu secara umum merupakan generasi Z yang belum mengenal tradisi yang sudah mengakar di lingkungannya. Setelah mendengarkan penjelasan narasumber ternyata pada saat sesi tanya jawab mereka sangat antusias bertanya tentang sedekah desa, antara lain : “apa saja isi Gunungan?; Bagaimana cara agar sedekah desa tidak hilang ?; Manfaat sedekah desa apa saja ?; Sedekah desa itu dilaksanakan di bulan apa ? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan kritis lainnya. Dari sini membuktikan betapa mereka sangat antusias tentang budaya daerah sendiri.setelah melakukan serangkaian tanya jawab dan diskusi , maka kegiatan ditutup dengan membawa Lembar Kerja sebagai tugas kelompok masing-masing pada kegiatan Observasi yang bisa langsung hari itu dan dilanjutkan hari 3,4 di luar jam sekolah.
- Hari kelima,Senin tanggal 14 Agustus 2023 pada kegiatan ini belajar bagaimana tata cara atau urutan sedekah desa dan bermain peran (Role Play)
- Hari keenam ,Selasa tanggal 15 Agustus 2023 kegiatannya adalah mempraktekkan cara membuat gunungan,sarangan dan latihan kreasi seni yang mendukung sedekah desa.
- Hari ketujuh adalah Aksi Nyata Siswa dengan melakukan karnaval Gunungan dimana ada 21 Gunungan yang diarak. Gunungan ini berasal dari 7 kelas dari jurusan Pemasaran (P) sebanyak 6 gunungan dari 2 kelas, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) sebanyak 12 gunungan dari 4 kelas dan Jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) sebanyak 3 gunungan dari 1 kelas. Rutenya dimulai dari halaman SMK N 1 Kemusu diarah mengelilingi desa sekitar SMK N 1 Kemusu. Kegiatan Karnaval atau pawai Gunungan ini dirayakan dengan puncaknya adalah Penampilan Pentas seni yang didukung penuh oleh beberapa guru dari mata pelajaran seni budaya ,dan ekstra tari, ekstra hadroh dan juga kreasi seni yang dari para siswa – siswi, bernyanyi , dan penampilan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia ) yang berasal dari gabungan dari persatuan Pencak Silat PSHW, PSHT, Pagar Nusa, Kera Sakti. Dari penampilan ini merupakan wujud persatuan dari berbagai unsur yang sangat membanggakan dan luar biasa. Guru dan siswa telah menunjukkan adanya team Teaching atau mengajar kolaboratif serta Bentuk team leaning atau belajar berkolaborasi.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat link di IG SMK N 1 Kemusu :https://www.instagram.com/p/CwFQXkwSWG8/?igshid=NjIwNzIyMDk2Mg
Dari kegiatan P5 ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka diharapkan membawa paradigma baru dalam Dunia Pendidikan Indonesia.Dengan melalui ajang P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat menjawab tantangan budaya dunia terutama pada dimesi Kebhinnekaan Global dari gempuran budaya luar. Pelajar Indonesia diharapkan tetap kokoh berpegang teguh pada budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi dan misi SMK N 1 Kemusu yang Unggul, Berkarakter dan Berbudaya Industri.